Sabtu, 10 Desember 2011

Budi Pekerti


1.      Pengertian Budi Pekerti
Secara etimologis budi pekerti berasal dari kata budi dan pekerti. Kata “budi” berasal dari “bud” yang dalam bahasa sansekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata “pekerti” yang berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian secara etimologis budi pekerti berarti penampilan diri (aktualisasi diri) yang berbudi. Sedangkan secara konseptual budi pekerti adalah budi yang dipekertikan (dioperasionalkan atau dilaksanakan) dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan jati diri, keluarga, masyarakat dan bangsa (Balitbang Dikbud, 1995).
2.      Tujuan Pendidikan Budi Pekerti
1)   Tujuan Umum yaitu bertujuan untuk menanamkan nilai-nilia budi pekerti luhur kepada peserta didik supaya menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
2)    Tujuan Khusus
a.       Menciptakan kondisi dan suasana sekolah agar menjadi cerminan dan sumber pembentukan budi pekerti luhur yang dicontohkan oleh aparat sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, BP3, Osis dan peserta didik serta pengurus yayasan.
b.      Membina kepribadian peserta didik berdasarkan nilai, norma, moral luhur bangsa Indonesia yang tercakup dalam nilai-nilai keberagamaan, kemandirian dan kesusilaan.
c.       Membiasakan peserta didik agar berpola piker, bersikap berkata, dan bertindak mencerminkan nilai, norma dan moral luhur bangsa Indonesia yang berdimensi nilai-nilai keberagamaan, kemandirian dan kesusilaan.
3.      Materi Pendidikan Budi Pekerti
Materi pendidikan budi pekerti mencakup tiga dimensi yaitu dimensi keberagamaan, dimensi kemandirian dan dimensi kesusilaan. Setiap dimensi mengandung sejumlah nilai-nilai yang ditetapkan sebagai lingkup pendidikan Budi Pekerti. Adapun nilai dalam dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Nilai-nilai keberagamaan
a)     Kekhusukan hubungan dengan Tuhan
b)    Kepatuhan terhadap agama
c)     Perbuatan baik dan ikhlas
d)    Pembalasan atas perbuatan baik dan buruk
e)     Rasa syukur
b.    Nilai-nilai kemandirian
1.    Harga diri
2.   Etos kerja (kemauan untuk berubah, hasrat mengejar kemajuan, serta cinta ilmu teknologi dan seni).
3.    Bertanggung jawab.
4.    Keberanian dan semangat.
5.    Keterbukaan
6.    Pengendalian diri
7.    Berkepribadian mantap
8.    Berpikir positif
9.    Mengenal potensi diri
c.    Nilai-nilai kesusilaan
1.    Cinta dan kasih saying.
2.    Kebersamaan dan gotong royong.
3.    Kesetiakawanan.
4.    Tolong menolong.
5.    Tenggang rasa (tepo sliro).
6.    Hormat menghormati.
7.    Tata karma dan sopan santun.
8.    Rasa malu.
9.    Kejujuran.

Sumber: Makalah “Pendidikan Budi Pekerti di SMU”: Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas DIKDASMEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar